Hikmat Dari Balik Penjara

Itulah sebabnya aku ini, Paulus orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah ( Efesus 3 : 1 )

Bacaan Alkitab: Efesus 3:1-6

Penjara, sebuah tempat tinggal sesaat bagi mereka yang melakukan perbuatan melawan hukum yang berlaku di dalam masyarakat. Semua orang yang baik ingatannya tidak ingin hidup di dalam penjara. Mengapa demikian orang tak ingin hidup di situ. Sudah pasti kita tahu di penjara ruang gerak seseorang yang tinggal sebagai terpidana selalu dibatasi, diawasi dalam rupa-rupa hal. Memang penjara saat ini telah berubah fungsi sebagai wadah pembinaan dan perbaikan jati diri seseorang sehingga saat keluar penjara ia sehari-hari bisa menjadi baik di tengah masyarakat, namun sehari-hari kita temui cap yang diberikan oleh segelintir orang kepada mereka yang pernah tinggal di ‘hotel prodeo’ itu sebagai orang yang kurang baik perilakunya. Penghuni penjara yang sadar dan berubah total setelah lewat proses pembinaan acap kali keluar dari sana masih menerima perlakuan yang tak pantas lewat tutur kata dan perbuatan dari sesama. Semua orang tentu tidak ingin dipenjarakan.

Hari ini saudara-saudara terkasih, kita temui keberanian seorang rasul seperti Paulus yang menyatakan kalau ia tinggal dipenjara. Entah ia terpenjara di Filipi ( Kis 16 : 22 – 24) atau di Yerusalem ( Kis 23 : 18) untuk membuktikan fakta itu katanya: … “aku ini, Paulus orang yang dipenjarakan”…, dari tulisannya ini kita temui kalau Rasul Paulus dipenjara karena tindakan beberapa orang yang tidak senang padanya. Paulus tidak pernah sama sekali melakukan sebuah pelanggaran melawan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Seterusnya untuk bersama kita tahu Paulus dipenjara sebab katanya: …”karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah ( 3: 1)”. Ia dipenjara, tersiksa dan dihina karena Kritus. Paulus tersiksa dalam penjara bukan karena kejahatan. Ia dipenjara karena keputusan pribadi untuk hidup menyaksikan kuasa Kristus Yesus serta keinginan untuk membuat pertama-tama semua orang yang mendengar ajaran dan kesaksian pekerjaannya menjadi percaya pada Allah sehingga mereka selamat dan kedua melalui kuasa Allah mereka yang menerima ajaran yang Paulus tuturkan berpadanan dengan panggilan itu ( Ef 4 : 1) yakni memiliki perilaku hidup sehari-hari yang baik.
Dari balik jeruji penjara rasul Paulus menyampaikan Kabar Baik kepada semua orang di Efesus waktu itu dan kita semua pada saat ini sebagaimana ia katakan: …”karena Berita Injil, (kita semua) turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.” ( 3: 6).

Saudara-saudara terkasih, kala kita benar dan menyatakan kebenaran yang berasal dari Allah acap kali kita menerima penolakan dari orang lain yang tak ingin berubah menjadi baik. Dihambat dalam berbagai hal di tempat kita beraktifitas namun belajarlah dari pribadi rasul Paulus kala ia mengalami penderitaan dalam penjara tetap dengan penuh kesetiaan ia memberitakan Kristus Yesus yang telah menyelamatkan seisi dunia ini. Selama beraktifitas dalam masa penuh kebebasan ini serta ceritakanlah kepada semua orang kalau dalam Kristus Yesus kita semua yang percaya adalah ahli waris Kerajaan Allah.

Salam. Jw

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *