Damai Dalam Hati

Sabda Bina Umat

Materi Khotbah Pelkat PKB, PKP Dan GP.
Jumat, 18 Mei 2018

DAMAI DALAM HATI
kolose 3:15-17
Oleh: Pdt. Samuel Natar.

Pendahuluan

Suasana bangsa kita Indonesia, akhir-akhir ini tampaknya kurang kondusif. Aksi teror bom yang terjadi di beberapa gereja, di Markas Polisi Di Surabaya, dan beberapa aksi teror lainnya, telah menimbulkan perasaan takut bagi seantero warga masyarakat. Padahal, sebenarnya di setiap hari banyak orang, menginginkan kehidupan yang nyaman dan tenang, ada kedamaian dan ketentraman, serta dapat beraktivitas tanpa ada perasaan kuatir, cemas dan ketakutan. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang yang memikirkan kondisi tersebut. Bahkan pemikiran mereka menyimpang. Memang tidak salah, jika terjadi perbedaan sudut pandang. Karena menyangkut hidup dan berkarya, pasti selalu menyangkut pilihan masing-masing orang, asal setiap pilihan tersebut tidak harus merugikan pihak lain atau tidak menjadi sesuatu yang berakibat terjadi benturan atau konflik.

Pemahaman Konteks

Bacaan kita saat ini yang diberi tema : “DAMAI DALAM HATI” merupakan suatu ajakan Rasul Paulus kepada umat Kristen yang ada di kota Kolose melalui surat yang ditulis dan dikirimkan kepada mereka. Patut kita ketahui, bahwa kota Kolose merupakan sebuah kota yang terletak dekat Laodikia di bagian barat daya Asia Kecil dan di bagian Timur berdekatan dengan kota Efesus. Tampaknya Rasul Paulus sangat memberikan perhatian kepada jemaat Kristen di kota ini, secara khusus menyangkut iman dan perilaku hidup mereka setiap hari. Karena itu, salah satu bentuk perhatian Rasul Paulus kepada mereka, adalah tulisan suratnya, seperti yang kita baca saat ini. Alasan Paulus menulis suratnya kepada jemaat di Kolose, karena munculnya ajaran palsu yang sedang mengancam masa depan rohani mereka (Kolose. 2:8). Sepertinya kondisi iman yang terancam akibat tampilnya pengajaran sesat yang disampaikan oleh Epafras rekan sepelayanan Paulus, ketika ia mengunjungi Rasul Paulus di dalam penjara (Kolose 1:8; 4:12; 4:3,10,18) telah mendorongnya untuk melakukan sesuatu agar iman umat percaya di Kolose dapat terjaga dan terpelihara. Mengapa demikian, karena Paulus tidak menginginkan umat terpengaruh dengan ajaran sesat, yang mengakibatkan perilaku hidup mereka berubah, tidak lagi seperti yang Tuhan Yesus inginkan. Melalui suratnya, Rasul Paulus merasa ikut bertanggung jawab atas iman percaya mereka kepada Kristus yang telah mereka peroleh, walau mungkin bukan datangnya dari Paulus, melainkan dari Rasul yang lain (band. Kolose. 2:1).

Pemahaman Teks

Karena itu, dalam suratnya Rasul Paulus kembali mengajak mereka untuk merenungkan kembali mengenai kehidupan yang baru di dalam Kristus, yang telah mereka peroleh dari pengajaran para Rasul. Salah satu yang dikatakan Paulus adalah : “Matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala” (ayat. 5). Paulus mengatakan bahwa perilaku orang-orang yang belum mengenai akan kasih Allah, akan dikuasai oleh berbagai kejahatan yang pasti akan mendatangkan penghukuman Allah. Karena itu, Paulus mengingatkan kembali kepada mereka, seperti yang dikatakan pada (ayat. 15) “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk Itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah”. Dalam hal ini, Paulus mau mengatakan bahwa, ketika mereka sudah menerima dan bersatu bersama Kristus, maka bukan hanya damai sejahtera yang akan mereka alami dan rasakan, melainkan juga Kristus yang akan memerintah hati dan hidup mereka lewat peran atau pekerjaan Roh kudus. Lebih lanjut Paulus katakan, Jika Kristus sendiri yang memerintah hidup jemaat, maka segala perkataan Kristus serta kekayaan karunia yang diberikan kepada mereka, maka dengan penuh hikmat akan saling memperlengkapi, saling mengingatkan, saling menasehati, saling menguatkan dan saling mendoakan. Sehingga berbagai pujian dan penyembahan akan menjadi ungakapan syukur yang menjadi tak ternilai dihadapan Allah (ayat. 16). Pada akhirnya, Paulus mau mengatakan bahwa gambaran perilaku sebagai anak-anak Allah yang telah mengalami pembaharuan oleh Kristus Yesus, haruslah manampilkan ciri yang baru, yaitu mampu menghadirkan damai sejahtera atau mampu menjadi pembawa damai bagi sesama, melalui perkataan dan perbuatan.

Aplikasi

Saudaraku, dari Firman Tuhan yang kita dengar saat ini, apa yang dapat kita renungkan..?? Menurut hemat saya, ada beberapa hal yang patut menjadi perenungan kita saat ini :

  • Walaupun kita telah menerima keselamatan dari Allah, melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, namun bukan berarti bahwa kita telah terbebas dari segala perbuatan dosa. Dosa seringkali hadir dan terjadi dalam kondisi kelemahan iman kita, apalagi lingkungan sekitar kita seringkali menghadirkan pengajaran-pengajaran yang terkadang menyimpang dari yang Tuhan Yesus inginkan. Akibatnya, sikap hidup kita tidak lagi mencerminkan sebagai anak-anak Allah. Jika hal terus dipertahankan, maka tentu akan menjadi sama seperti orang-orang dunia yang akan menerima penghukuman Allah. Dan Allah tidak menginginkan hal tersebut terjadi, Karena itu, setiap Firman Tuhan yang disampaikan kepada kita, adalah bentuk perhatian Allah di dalam Kristus Yesus, agar kita dapat kembali kepadaNYA
  • Karena Itulah, sebelum Tuhan Yesus naik ke Sorga, IA berjanji memberikan kepada kita Roh Penolong, yaitu Roh Kudus (Yohanes. 14:26). Agar Roh Kudus yang Tuhan Yesus hadirkan kepada kita, dapat mengajarkan dan mengingatkan kita tentang anugrah keselamatan yang telah dianugrahkan kepada kita. Agar kita tetap dan terus memeliharanya, melalui iman dan kesetiaan kita kepada Kristus, sehingga damai sejahtera Allah di dalam Kristus Yesus akan terus mewarnai kehidupan kita masing-masing.
  • Jika kita telah menjadi anak-anak Allah dan diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus, maka kita pun dipercayakan untuk menjadi pelaku damai, yang dapat menghadirkan damai sejahtera Kristus kepada sesama manusia, melalui sikap hidup serta tutur kata yang menyenangkan hatiNya. Dengan demikian kehidupan yang dipenuhi oleh damai sejahtera akan dirasakan oleh setiap orang, sehingga mereka pun merasa hidup dalam Kristus dan menjadi anak-anak Allah juga, seperti kita yang adalah Anak-anak Allah. Amin.

Selamat mempersiapkan pelayanan ibadah kita. Percayalah Tuhan Yesus melalui kuasa Roh Kudus akan memperlengkapi kita, Amin.
Salam hormat, Pdt. Samuel Natar, M. Th.

 

Pdt. Samuel Natar, adalah Ketua Majelis Jemaat GPIB jemaat “Immanuel” Mojokerto. Bertugas di Mojokerto sejak 14 Atustus 2016. Kiranya apa yang dituliskan sebagai bahan tambahan renungan dalam memahami Firman Allah; kebenaran mutlak pada Alkitab, mintalah Bimbingan Roh Kudus untuk mengerti dan memahami makna Firman Allah tersebut.