Sabda Guna Darma
Materi Khotbah Minggu
20 Mei 2018
KARAKTER HIDUP PEMBAWA DAMAI
Nehemia 1: 1 – 6
Oleh: Pdt. Samuel Natar, M. Th.
Pendahuluan
Apa itu karakter, menurut Wikipedia karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang di miliki manusia atau mahluk hidup lainnya. Sedangkan menurut KBBI karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak. Dari beberapa pengertian karakter kita menemukan suatu pemahaman bahwa karakter merupakan gambaran kepribadian seseorang, atau kebiasaan-kebiasaan yang sepertinya menjadi dominan dalam hidup setiap orang. Misalnya, kebinasaan seseorang mencuri, maka bisa jadi bahwa orang tersebut sudah mulai terbentuk hidupnya menjadi pencuri. Atau kebiasaan seseorang untuk menolong orang lain. Itu berarti bahwa orang tersebut sudah terbentuk hidupnya menjadi seorang yang mengasihi sesamanya, karena itu, ia terdorong untuk mau menolong orang lain.
Saudaraku, renungkan kita pada hari ini yang diberi tema: KAREKTER HIDUP PEMBAWA DAMAI, mau memberi pesan bahwa Nehemia ingin memperbaiki hubungan antara Allah dengan umat pilihanNya Israel, dan ingin agar Allah dapat mengubah karakter hidup bangsanya, seperti yang Tuhan inginkan.
Pemahaman Konteks
Kita tahu bersama, bahwa orang Israel memiliki karakter atau kebinasaan memberontak kepada Allah. Hal tersebut sudah terlihat, sejak mereka keluar dari tanah Mesir menuju ke tanah Perjanjian yaitu Tanah Kanaan, di bawah kepemimpinan Musa. Berbagai kesempatan mereka melakukan persungutan dan pemberontakan. Bahkan yang parahnya lagi, mereka membuat lembu emas, kemudian mereka menyembahnya sebagai allah mereka, di kaki Gunung Sinai. Pada hal, Allah telah memperlihatkan kekuatan dan kuasa, serta penyertaanNya kepada mereka. Namun karakter pemberontakan terus mereka perlihatkan kepada Allah. Akibatnya, Tuhan pun tidak segan-segan menghukum mereka, sehingga sebagai besar dari mereka, khususnya yang melakukan pemberontakan tidak diizinkan memasuki tanah Kanaan.
Karakter pemberontakan Bangsa Israel itu juga yang dilihat dan dirasakan Nehemia. Akibatnya adalah ketika Allah memulangkan Bangsa Israel secara bertahap dari Babel dan Persia ke Yehuda, Umat Israel diperhadapkan pada berbagai kesulitan hidup, seperti kota mereka hancur, menyangkut makan dan minum menjadi sesuatu yang sangat langkah, bahkan tembok Yerusalem yang menjadi benteng pertahanan mereka tinggal puing. Keadaan mereka memang sangat menyediakan. Nehemia menyadari bahwa keadaan yang saudara sebangsanya alami, adalah akibat dari kebiasaan mereka yang selalu menentang atau memberontak kepada Allah. Karena itu, menurut Nehemia penyesalan tidak ada gunanya, namun keadaan tersebut masih bisa diperbaiki.
Pemahaman Teks
Nehemia yang saat itu dipercayakan sebagai juru minum Raja Artahsasta 1 (Raja Persia) ketika mendengar keadaan saudara-saudaranya yang telah kembali ke tanah pusaka yang masih diperhadapkan pada kondisi yang hancur, Akibatnya orang Israel tetap memberitakan, membuat Nehemia bersedih, ia menangis, berkabung, berpuasa dan berdoa kepada Allah Israel (ay. 4). Dalam doanya, Nehemia memohon belaskasihan Allah kepada Saudara-saudaranya. Ia menyadari bahwa banyak dosa pemberontakan yang telah dilakukan oleh saudara-saudaranya kepada Tuhan. Akibatnya, walau mereka telah kembali ke tanah pusaka, Tuhan tetap menghukum mereka. Karena itu, dalam permohonan doa Nehemia, Ia memohon belaskasihan Tuhan, agar dapat mengampuni kesalahan mereka (ay. 5-7). Dalam doanya, Nehemia kembali mengingatkan PerjanjianNya kepada Musa, yakni: “Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-berikan di antara bangsa-bangsa. Tetapi, bila kamu berbalik kepadaKu dan tetap mengikuti perintah-perintahKu serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganMu ada Di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat namaKu berdiam di sana “(ay. 8-9). Nehemia dalam doanya ingin menjadi pengantara perdamaian antara saudara-saudaranya dengan Allah, agar IA kembali memberikan perhatianNya kepada umat pilihanNya, yang telah dibebaskan oleh Allah sendiri dari perbudakan di Babel dan Persia (ay. 10-11).
Saudaraku Nehemia melalui doanya, mencoba menyatukan hatinya dengan hati Allah yang Mana Kasih. Nehemia menyadari bahwa melalui doa, maka Allah dapat mengubah penghukuman yang ingin dinyatakan kepada kita atau kepada umatNya menjadi berkat, asal disampaikan dengan sepenuh hati.
Aplikasi
Apa yang dapat kita pelajari dan renungkan dari Firman Tuhan saat ini, juga dalam kaitannya dengan hari Pencurahan Roh Kudus…??
Saudaraku, menurut saya ada beberapa hal yang perlu menjadi renungan kita :
- Tentang Dosa
Bahwa perbuatan yang mengakibatkan dosa sebenarnya adalah bentuk pemberontakan kita kepada Allah. Mari kita renungkan, bahwa sudah terlalu banyak perbuatan dosa yang menjadi karakter kita, yang telah kita perbuat dan lakukan melawan kehendak Allah. Jika perbuatan dosa tetap atau terus kita lakukan, maka sudah barang tentu Tuhan Yesus akan menghukum kita. Besyukur kepada Tuhan kita, yang telah menebus dosa kita, melalui kematian dan KebangkitanNya. Namun demikian, harus kita ingat bahwa dosa masih tetap mengintip kita, sehingga tidak jarang dari kita jatuh ke dalam dosa. Karena itu, Rasul Petrus mengatakan : “Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi IA sabar terhadap kamu, Karena IA menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat”(2 Petrus 3:9). Artinya bahwa hidup yang Tuhan berikan kepada kita, adalah kesempatan bagi kita untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan Yesus, sehingga anugrah keselamatan tetap menjadi milik kita. - Tentang Pencurahan Roh Kudus.
Tuhan Yesus pernah berkata : “Berjaga-jagalah dan Berdoalah, supaya kamu Jangan jatuh ke dalam pencobaan : Roh memang penurut namun daging lemah” (Mat. 26:41). Artinya bahwa Tuhan Yesus memahami keterbatasan kita untuk menghadapi kuasa penyesat. Karena itu, IA berjanji memberikan kepada kita Roh Penolong, yaitu Roh Kudus, agar kita dimampukan untuk menghadapi kuasa penyesat. Peristiwa Pencurahan Roh Kudus yang Tuhan Yesus hadirkan kepada para murid saat itu, telah mengubah karakter baru para murid. Yang sebelumnya mereka merasa kuatir dan takut, bahkan sikap tidak setia yang mewarnai hidup mereka, diubah menjadi karakter pemberani, serta tekun dan untuk memberitakan tentang anugrah keselamatan di dalam Kristus Yesus kepada setiap orang yang belum percaya. Bagaimana peran Roh Kudus membuat setiap orang yang menerimaNya menjadi pembawa damai, seperti Nehemia yang menjadi pembawa damai antara Allah dengan umat Israel. Jadi kuasa penyesat yang terus berusaha melemahkan iman setiap orang percaya yang berakibat dosa, dapat ditaklukkan melalui kuasa Roh Kudus. Karena itu, banyak orang yang memberi diri untuk menjadi murid Kristus, akibat dari pemberitaan Injil Kristus melalui bimbingan kuasa Roh Kudus tersebut (band. Kisah Para Rasul 2:41 & 47). - Peran Doa
Bahwa doa, sangat mempengaruhi peran atau pekerjaan dari kuasa Roh Kudus. Seperti Kata Firman Tuhan : “….Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yakobus 5:16b). Rasul Yakobus mengakui bahwa kuasa doa sangat besar peranannya dalam kehidupannya. Sebab dengan berdoa, ia mendapatkan semangat dan kekuatan baru dalam memberitakan Injil Kristus. Nehemia, berusaha mengugah hati Allah, agar IA menunjukkan belaskasihan kepada saudara sebangsanya, akibat penderitaan yang mereka alami melalui doanya. Para rasul, menerima Pencurahan Roh kudus, karena mereka bertekun dalam doa.
Saudaraku, doa adalah nafas hidup setiap kita sebagai orang percaya. Dengan doa, maka Roh Kudus yang telah dicurahkan kepada kita semakin berperan dalam mengubah hidup kita seperti yang Tuhan Yesus inginkan. Dengan kita berdoa, kita semakin sadar bahwa kita memerlukan Tuhan Yesus, dalam hidup dan karya kita, karena kita sebenarnya lemah. Dengan seringnya kita berdoa, iman kita akan semakin sempurna di hadapan Allah. Dan dengan berdoa, kita dapat mengubah dan membawa orang lain yang belum percaya, menjadi percaya kepada Kristus. Itulah Peran Roh Kudus yang mampu mengubah setiap orang menjadi pembawa damai atau mampu menjadi berkat bagi orang lain. Dan melalui doa kita Itulah, maka Tuhan Yesus akan menyempurnakan harapan kita. Karena doa orang benar, Jika disampaikan dengan sepenuh hari, sangat besar kuasanya. Marilah kita menjadi duta-duta Kristus, kita menjadi pembawa damai antara Allah dengan mereka yang belum percaya, supaya mereka dapat menerima Anugrah keselamatan dari Tuhan, serta dapat menerima Pencurahan Roh Kudus. Amin.
Selamat mempersiapkan pelayanan ibadah Minggu kita masing-masing. Roh Kudus akan menyempurnakan pelayanan kita. Tuhan Yesus menyertai dan memberkati. Amin.
Pdt. Samuel Natar, M. Th.
Informasi Penulis:
Pdt. Samuel Natar,adalah Ketua Majelis Jemaat GPIB jemaat “Immanuel” Mojokerto. Bertugas di Mojokerto sejak 14 Atustus 2016. Kiranya apa yang dituliskan sebagai bahan tambahan renungan dalam memahami Firman Allah; kebenaran mutlak pada Alkitab, mintalah Bimbingan Roh Kudus untuk mengerti dan memahami makna Firman Allah tersebut